Beragam upaya Pemerintah guna mendorong percepatan pembangunan terutama di sektor perekonomian melalui berbagai investasi, dari yang berskala kecil dengan nilai puluhan miliar hingga yang bernilai triliunan rupuah. Berbagai aktivitas perekonomian tersebut secara bertahap akan menyebabkan terjadinya peningkatan mobilitas penduduk ke daerah prospektif untuk meningkatkan pendapatan mereka. Melalui aktivitas tersebut diharapkan akan muncul pemukiman baru dan kluster masyarakat berbasis pekerjaan. Konsekuensi lebih jauh dari hal tersebut adalah meningkatnya kebutuhan akan fasilitas penunjang, misalnya Pendidikan dan kesehatan.
Salah satu permasalahan yang dihadapi dan menjadi isu strategis pemerintah Kabupaten Blora yakni derajat kesehatan masyarakat belum optimal. Kasus Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan Balita, Gizi Buruk/Stunting merupakan permasalahan yang dihadapi Kabupaten Blora. Prevalensi penyakit menular dan tidak menular juga masih tinggi.
Kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang optimal dari Rumah sakit cenderung terus meningkat. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
Saat ini terdapat 2 Rumah sakit di Kabupaten Blora, yakni Rumah Sakit dr.Soetijono Blora yang melayani masyarakat Blora bagian barat dan utara, sedangkan Rumah Sakit dr.R Soeprapto Cepu melayani masyarakat Blora bagian timur, dengan klasifikasi Rumah Sakit Tipe C. Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit, maka Pemerintah Daerah berencana mengembangkan Puskesmas Randublatung menjadi Rumah Sakit Tipe D yang melayani masyarakat bagian selatan, yang ditargetkan akan diresmikan pada tanggal 26 Februari 2024